Senin, 08 Februari 2010

KEPAHIANG







Lambang Kabupaten Kepahiang
Peta lokasi Kabupaten KepahiangKoordinat : -
Motto
Asri Laksana Emas dan Intan (Alami)
Semboyan
'
Slogan pariwisata
'
Julukan
Demonim
'
Provinsi
Bengkulu
Ibu kota
Kepahiang
Luas
66.500 hektar
Penduduk

· Jumlah
114.889 jiwa (2006)
· Kepadatan
163[1] jiwa/km²
Pembagian administratif

· Kecamatan
8
· Desa/kelurahan
91 desa
Dasar hukum
UU No.39 Tahun 2003
Tanggal
7 Januari 2004
Hari jadi
{{{hari jadi}}}
Bupati
Drs. H. Bando Amin C. Kader, M.M.
Kode area telepon
0732
APBD
{{{apbd}}}
DAU
-
Suku bangsa
{{{suku bangsa}}}
Bahasa
{{{bahasa}}}
Agama
{{{agama}}}
Flora resmi
{{{flora}}}
Fauna resmi
{{{fauna}}}
Zona waktu
{{{zona waktu}}}
Bandar udara
{{{bandar udara}}}
Situs web resmi: Tidak ada
Kabupaten Kepahiang adalah salah satu kabupaten di provinsi Bengkulu, Indonesia. Kabupaten ini merupakan kabupaten pemekaran dari kabupaten Rejang Lebong. Mayoritas penduduk kabupaten Kepahiang adalah suku Rejang Kepahiang. Rejang disebut dengan Hejang oleh suku tersebut.
Ibukota kabupaten Kepahiang adalah Kepahiang. Secara administratif, daerah ini terbagi menjadi delapan kecamatan dan 91 desa. Pada tahun 2006, jumlah penduduknya mencapai 114.889 jiwa yang terdiri dari pria (57.835 jiwa) dan wanita (57.054 jiwa), dengan tingkat kepadatan penduduk yang mencapai 163 per km2.[2]
Daftar isi[sembunyikan]
1 Profil kabupaten Kepahiang
2 Batas wilayah
3 Sejarah
4 Kecamatan di kabupaten Kepahiang
5 Makna logo kabupaten Kepahiang
5.1 Tameng segi lima
5.2 Perbukitan
5.3 Seikat padi dan kopi
5.4 Lambang air dan lingkaran muara
5.5 Cerano dan keris
5.6 Seutas pita bertuliskan SEHASEN
6 Bupati kabupaten Kepahiang
7 Pranala luar
8 Catatan kaki
//
[sunting] Profil kabupaten Kepahiang
Berdiri: 7 Januari 2004 berdasarkan UU No.39 Tahun 2003
Motto: Kepahiang Kabupaten Alami (Asri Laksana Emas dan Intan)
Potensi Investasi: Pariwisata, Pertanian, Perkebunan dan Perikanan (mencakup agribisnis dan agroindustri)

Sejarah
Zaman perjuangan melawan kolonial Belanda menjadi saksi sejarah mulai dikenalnya nama Kepahiang. Pada masa itu, kota Kepahiang dikenal sebagai ibukota kabupaten Rejang Lebong, yang disebut Afdeling Rejang Lebong. Sesaat setelah peralihan kekuasaan dari penjajahan Belanda ke Jepang, hingga kemudian Jepang menjajah bumi pertiwi 3,5 tahun lamanya, kota Kepahiang tetap merupakan pusat pemerintahan bagi kabupaten Rejang Lebong. Bahkan, setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, yakni sejak 18 agustus 1945 hingga 1948, Kepahiang tetap menjadi ibukota kabupaten Rejang Lebong sekaligus sebagai basis kota perjuangan. Sebab, mulai dari pemerintahan sipil dan seluruh kekuatan perjuangan, yang terdiri dari Laskar Rakyat, Badan Perlawanan Rakyat (BPR dan TKR yang kemudian sebagai cikal bakal TNI), semuanya berpusat di Kepahiang.
Di penghujung tahun 1948, merupakan masa yang tak mungkin bisa dilupakan oleh masyarakat Kepahiang. Karena pada tahun itulah, khususnya menjelang agresi militer Belanda kedua, seluruh fasilitas vital kota Kepahiang dibumihanguskan. Dimulai dari kantor bupati, gedung daerah, kantor polisi, kantor pos, telepon, penjara, dan jembatan yang akan menghubungkan kota Kepahiang dengan tempat-tempat lainnya terpaksa dibakar untuk mengantisipasi gerakan penyerbuan tentara kolonial Belanda yang terkenal bengis masuk ke pusat-pusat kota dan pemerintahan serta basis perjuangan rakyat.
Setahun kemudian, seluruh aparatur Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong berada dalam pengasingan di hutan-hutan. Sehingga pada waktu terjadi penyerahan kedaulatan dari Pemerintah Hindia Belanda ke Pemerintah Republik Indonesia, yang oleh masyarakat waktu itu disebut kembali ke kota, terjadilah keharuan yang sulit dibendung. Sebab, aparatur Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong tidak dapat lagi kembali berkantor ke kota Kepahiang karena seluruh fasilitas pemerintahan daerah telah dibumihanguskan. Namun, semangat mereka pantang surut. Dengan sisa-sisa kekuatan, serta semangat yang membaja, seluruh aparatur pemerintahan daerah terpaksa menumpang ke kota Curup, karena disini masih tersisa sebuah bangunan pesanggrahan (kini tempat bersejarah itu dibangun menjadi GOR Curup).
Pada 1956, kota Curup ditetapkan sebagai ibukota kabupaten Rejang Lebong berdasarkan undang-undang. Sejak itu pula, peran Kepahiang mulai memudar, bahkan ada yang menyebut mahkota kejayaan kabupaten Kepahiang surut. Sebab, dengan penetapan Curup sebagai ibukota kabupaten Rejang Lebong, maka kota Kepahiang sendiri ditetapkan sebagai ibukota kecamatan, bagian dari wilayah kabupaten Rejang Lebong. Pada masa-masa berikutnya, lantaran memiliki nilai historis tinggi, sejumlah tokoh masyarakat Kepahiang, pernah memperjuangkan Kepahiang menjadi ibukota provinsi dan kota administratif. Sayangnya, perjuangan mulia tersebut kandas di tengah jalan lantaran pemerintah pusat tak merespons keinginan dan aspirasi masyarakat tersebut.
Ketika era reformasi bergulir pada 1998, gaungnya pun sempat menggema ke bumi Kepahiang. Oleh masyarakat Kepahiang, momentum ini merupakan kesempatan emas memperjuangkan kembali kebangkitan sekaligus awal kemandirian Kepahiang. Situasi kian terbuka lebar, setelah pemerintah dan DPR RI menetapkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, yang juga lazim disebut sebagai undang-undang tentang otonomi daerah. Setelah melalui tahap penyamaan persepsi dan konsolidasi, maka masyarakat Kepahiang sepakat untuk mengusulkan daerah ini menjadi kabupaten baru. Maka, sejak Januari 2000, para tokoh dan segenap komponen masyarakat Kepahiang, baik yang berdomisili di Kepahiang sendiri maupun yang berada diluar daerah, seperti di Curup, Bengkulu, Jakarta, Bandung, serta kota-kota lainnya sepakat untuk menjadikan Kepahiang sebagai kabupaten. Sebagai realisasi dari kesepakatan bersama para tokoh masyarakat Kepahiang, maka dibentuklah badan perjuangan dengan nama Panitia Persiapan Kabupaten Kepahiang (PPKK). Tindak lanjut dari aktivitas badan perjuangan tersebut, maka secara resmi PPKK telah menyampaikan proposal pemekaran kabupaten.
Akan tetapi, rupanya perjuangan memekarkan Kepahiang menjadi kabupaten tak semulus yang diharapkan. Sebab, meskipun Kepahiang merupakan daerah pertama di provinsi Bengkulu yang memperjuangkan pemekaran pada era reformasi, tapi kabupaten Rejang Lebong tidak serta-merta menyetujui aspirasi para tokoh masyarakat kepahiang tersebut. Dengan kata lain, kabupaten Rejang Lebong (kabupaten induk) justru keberatan melepas Kepahiang, karena daerah ini merupakan wilayah paling potensial di Rejang Lebong. Dengan kesabaran dan kerjasama serta diplomasi yang intensif, akhirnya kabupaten Kepahiang berhasil diwujudkan. Pada 7 Januari 2004, Kepahiang diresmikan sebagai kabupaten otonom oleh Jenderal TNI (purn) Hari Sabarno (Menteri Dalam Negeri RI) di Jakarta. Peresmian itu dikukuhkan berdasarkan Undang-undang Nomor 39 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Lebong dan Kabupaten Kepahiang di Provinsi Bengkulu. Ditunjuk sebagai Kepala Daerah pertama (caretaker) kabupaten Kepahiang adalah Ir. Hidayatullah Sjahid, M.M., yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 131.28-8 Tahun 2004, pada 6 Januari 2004, tentang Pengangkatan Penjabat Bupati Kepahiang, Provinsi Bengkulu. Pelantikannya sendiri dilakukan oleh Gubernur Bengkulu atas nama Menteri Dalam Negeri pada 14 Januari 2004. Hingga kini, kabupaten Kepahiang telah dipimpin tiga orang Kepala daerah.
[sunting] Kecamatan di kabupaten Kepahiang
Kecamatan Kepahiang
Kecamatan Tebat Karai
Kecamatan Seberang Musi
Kecamatan Bermani Ilir
Kecamatan Muara Kemumu
Kecamatan Ujan Mas
Kecamatan Merigi
Kecamatan Kabawetan
[sunting] Makna logo kabupaten Kepahiang
[sunting] Tameng segi lima
Melambangkan daerah teritorial kabupaten Kepahiang yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
[sunting] Perbukitan
Melambangkan bahwa letak geografis kabupaten Kepahiang dikelilingi oleh daerah perbukitan yang subur.
[sunting] Seikat padi dan kopi
Melambangkan hasil bumi Kepahiang yang memberikan kesejahteraan dan kemakmuran kepada masyarakatnya, serta 7 (tujuh) tali pengikat padi dan kopi yang melambangkan tanggal diresmikannya kabupaten Kepahiang sebagai tali yang mempererat persatuan dan kesatuan.
[sunting] Lambang air dan lingkaran muara
Lambang Air: Melambangkan bahwa kabupaten Kepahiang kaya akan sumber air yang merupakan sumber segala kehidupan.
Lingkaran Muara: Menunjukkan bulan Januari sebagai bulan diresmikannya kabupaten Kepahiang.
[sunting] Cerano dan keris
Cerano (tempat sirih): melambangkan pedoman dalam adat Kepahiang yang tidak bisa ditinggalkan.
Sebilah Keris di atas Cerano: Melambangkan keberanian dalam menjunjung tinggi adat-istiadat, dan senantiasa untuk melestarikannya.
[sunting] Seutas pita bertuliskan SEHASEN
Kata SEHASEN pada pita merupakan semboyan kabupaten Kepahiang yang berarti sepakat dalam menentukan segala kebijakan, sekaligus singkatan dari:
S = Selaras
E = Elok
H = Harmonis
A = Aman
SEN = Sentosa
[sunting] Bupati kabupaten Kepahiang
Ir. Hidayatullah Sjahid, M.M., Periode 14 Januari 2004 hingga 29 April 2005, sebagai Penjabat Bupati Kepahiang (caretaker).
Drs. Husni Hasanuddin, periode 30 April 2005 hingga 6 Agustus 2005, sebagai Penjabat Bupati Kepahiang (caretaker).
Drs. H. Bando Amin C. Kader, M.M., periode 7 Agustus 2005 hingga 7 Agustus 2010, sebagai
bupati perdana kabupaten Kepahiang secara definitif berdasarkan hasil Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Pilkada Langsung) Kepahiang pada tahun 2005.

Rabu, 03 Februari 2010

EKSPRESI KU XII IPA 3

Ketika aku marah aku gundah
Ketika aku gundah aku takut
Ketika aku takut aku menangis
Ketika aku menangis aku optimis
Aku berusaha aku pasti bisa
Aku bahagia aku bangga



Aku . . .

Aku hanya lilin
Lilin kecil yang indah

Menyala dikegelapan
Menyinari disekitarnya
Diterpa angin tegar menyala
Lilin kecil yang mampu menerangi apapun





Degup jantung berpacu , hela nafas mendesah
Wajah pucat wajah lugu
Kulihat . . .

Kulihat itu apa dan dimana
Kudengar . . .
Kudengar apa dan kenapa

Kuberucap . . .
Kubicara apa dan bagaimana
Kumelangkah . . .
Kuberanjak harus kemana

Kurasa . . .
Kurasa kutak tau apa yang kurasa

Pantulan itu sama

Itu aku
Wajah polos penuh ekspresi

Kenapa . . .
Kenapa begitu
Bagai wajah tanpa nama
Hanya wajah , wajah sama
Cermin . . .
Itu aku , itu diriku



ME . . . JI . . . KU . . . HI . . . BI . . . NI . . . U . . .
Warna-warni eksp
resiku silih berganti
Memberi makna dari masa ke masa
Merah . hitam . putih . dan semua
Warna-warni jiwaku
Membercaki secarik kertas yang belum tertoreh warna
Yang berharap datangnya A ataupun B

Aku tak pernah sadar
Ternyata . . .
Ternyata dan ternyata
Warna-warni itu terukir elok mampesona
Menciptakan keajaiban nirwana tak terduga
Lagi . . . lagi . . . lagi . . . dan lagi
Warna-warni itu silih berganti
Membercaki wajah ku nan lugu
Aku secarik kertas putih berekspresi warna indah
Melukiskan mimpi dan khayalku



Kenangan yang tak kan pernah terlupakan di kelas XII IPA 3 akan menjadi the sweetest mempry untuk kita semua,meskipun terkadang banyak terdapat kesalahpahaman diantara kami semua,tetapi kami tetap enjoy untuk menjalaninya.
Hingga sekarang kami telah 3 tahun di sekolah,yang sangat kami cintai ini.
The newtone class adalah sebuah ide kreatif dari sang ketua kelas,nama ini muncul saat kami diberi tugas untuk membuat majalah bahasa inggris sewaktu duduk di kelas XI.sekarang kelas yang terdiri dari 35 siswa ini diantaranya :

  1. rangga
  2. agil
  3. dea
  4. devi
  5. bayoot
  6. mB' niE
  7. cutELda
  8. heNgky
  9. heSTi
  10. iRma
  11. iin
  12. ari
  13. santo
  14. rian
  15. riyan
  16. niki
  17. novia
  18. wiwiq
  19. ophy
  20. nononk
  21. midun
  22. emakmiy
  23. tika
  24. bee
  25. rahay
  26. icik janh
  27. cik jun
  28. peng jems
  29. redoo
  30. riska adek
  31. cek apizz
  32. atull
  33. puett
  34. litaaa
  35. nor
dengan stuktur kelas :
  1. wali kelas :SUSILAWATI ,S.si
  2. ketua kelas : REDO TERISDO
  3. wakil ketua kelas :KMZ.ARI WIBOWO
  4. bendahara : MIRA SARI
  5. sekretaris : NIKMATUL ANISAH
Kepada ibu Susilawati wali kelas kami yang telah membina kami selama duduk di kelas XII IPA 3,kami ucapkan terima kasih atas semua jasa-jasa ibu,ilmu-ilmu yang telah ibu berikan kepada kami semua......
newtron the Sweetest memory of Us ^

Senin, 18 Januari 2010

SMANSA TERCINTA

Pesan dan Tips Untuk Siswa yang akan Mengikuti Ujian Nasional
Info Akademik...

buku3 PESAN MENGHADAPI UN:

  1. Jangan terpengaruh dengan isu-isu tentang kunci jawaban soal UN yang beredar di tengah masyarakat. Harus lebih percaya diri dan tidak mudah terpengaruh oleh iming-iming atau tawaran dari siapapun yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
  2. Mengutamakan kejujuran. Jika jujur, sebenarnya kita tidak perlu melibatkan TPI apalagi polisi dalam penyelenggaraan UN.
  3. Untuk orang tua murid supaya memberikan dorongan dan motivasi kepada anaknya untuk mempersiapkan ujian dengan sebaik mungkin demi kesuksesan anak-anak kita, generasi penerus bangsa.





Bendera Siap..!
Suasana Upacara bendera yang dilaksanakan setiap hari senin.
para peserta upacara bendera terlihat tertib bukan,mengikuti upacara bendera . inilah salah satu hal yang menjadikan sekolah kami tercinta ini sebagai sekolah unggulan.










SmansaN
EWS(*) Siswa SMA 1 Kepahiang kembali Berjaya. Kini Giliran Tim Futsal Smansa yang di komandoi Epas Bogianda (siswa Kelas XI IPA 1) berhasil meraih Juara 2 dalam Liga Pelajar di IAIN Bengkulu, Setelah di pertandingan final tanggal 14 pebruari 2010 kalah tipis 0 - 1 melawan SMA 1 Talang Empat Bengkulu.

Pertandingan Pertama hari jumat 12 Pebruari 2010 Epas bogianda dan kawan-kawan mampu mengalahkan tim SMAN Talang Empat A dengan skor telak 4 - 1. Dipertandingan kedua pada hari berikutnya Tim Putsal SMANSA Kepahiang yang di latih Raden Mascik kembali memperoleh kemenangan 2-0 melawan SMA Pallawa Kota Bengkulu.

Di Semi final Tim Futsal SMAN 1 Kepahiang Bertemu dengan SMA Muhammadiyah. Pertandingan yang dilaksanakan pada hari minggu tersebut berlangsung alot. Hingga peluit panjang di tiup oleh wasit kedudukan tetap bertahan 0-0. Pertandingan dilanjutkan dengan adu pinalti. Perjuangan yang berat ini akhirnya diselesaikan dengan skor 4 - 3 untuk kemenangan Tim Futsal SMAN 1 Kepahiang.




















Prestasi Siswa SMAN 1 Kepahiang
Prestasi Siswa

SMAN 1 Kepahiang pada awal tahun pelajaran ini kembali mengukir prestasi untuk mewakili Propinsi Bengkulu diajang even di tingkat Nasional, Prestasi itu diantaranya adalah sebagai Juara I Tingkat Propinsi Bengkulku untuk Lomba LCT UUD 1945 setelah melewati seleksi di tingkat propinsi, Prestasi Lainnya yaitu Juara Olimpiade Sains Bidang Matematika (Agung Pratama) untuk mewakiliu Propinsi Bengkulu di Tingkat Nasional yang akan diselenggarakan di Jakarta.